Sabtu, 25 Januari 2014

Teknik pencahayaan dalam fotografi

  • High Key Light
High key lighting adalah teknik memfoto dengan nuansa cahaya terang. biasanya yang jadi objek teknik ini adalah manusia, karena pencahayaan pada objek manusia sangat penting untuk menghidupkan suasana agar terlihat nyata. biasanya untuk foto bernuansa cerah, senang, gembira dan cantik.

Contoh High key light


  •  Low Key Light
Low key lighting adalah teknik teknik untuk memfoto dengan pencahayaan gelap. sama seperti High key lighting, teknik ini digunakan untuk menghidupkan suasana agar terlihat nyata. Teknik low key digunakan untuk nuansa misterius,kesedihan, eksotis dan mistis. Misalnya foto duka, foto yang menyeramkan dan potrait misterius.
Contoh Low key light
                       
  •  Candle Light
Sumber cahaya pada teknik ini biasanya menggunakan sumber cahaya dari lilin atau sumber cahaya yang lain mirip dengan lilin. Hal yang ingin ditonjolkan dalam teknik ini adalah memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin.

Contoh Candle light

  • Split Light
Teknik ini menggunakan cahaya dari salah satu sisi objek. Hasilnya nanti foto akan terlihat hanya separuh dari objek yang sebenernya. kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto.

Contoh Split light
  • Horror Light
teknik ini mirip sama teknik low key dan split light. Yang membedakan cuma sudut pengambilan foto, sudut penataan cahaya dan ekspresi objek. kebanyakan sih cahaya lampu ditaruh dibawah objek.

Contoh Horror light

  • Butterfly Light
teknik ini biasa digunakan untuk mengiklankan kosmetik karena menonjolkan kecantikan objek. Dengan meletakkan lampu utama di atas objek akan dihasilkan foto dengan bayangan dibawah hidung mirip dengan kupu-kupu.
Contoh Butterfly light

  • Rembrandt Light
jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi. Bentuk pencahayaan teknik ini menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau dibawah mata. Rembrandt light menggunakan satu atau dua lampu yang ditambah dengan reflector. teknik ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek.
Contoh Rembrandt light




Jangan sungkan untuk berkomentar yaaach! :)


   

Bagaimana menjadi photographer profesional??

aloohaa... saha sobat reader di dieu anu mau jadi photograper propesional?? pasti pada maukan?? sama abdi teh juga mau. Nah, supaya bisa jadi photographer profesional abdi mau kasih tau nih tips-tipsnya.. langsung aja yaa dibaca :)

Sebenernya untuk menjadi photographer terkenal ga harus punya skill yang khusus tapi harus punya kemauan yang kuat. kalau punya skill tapi ga ada kemauankan sama aja bohong.. betul tidaak?? semua hal itu berawal dari kemauan sob.. selain itu kemauan itu harus diimbangi dengan usaha seperti ini nih..
  1. Banyak membaca buku mengenai photographer. nah sebelum bertindak kita kudu tau ilmu-ilmunya dulu dong biar nanti ga kesasar di tengah jalan. selain dapat informasi dari buku, di era sekarang ini ilmu-ilmu tentang photograper dan semacamnya sudah banyak di dunia maya jadi ga mesti baca atau beli buku sob itung itung ngirit uang hehe tapi kalau masih kurang puas dan mau yang lebih jitu silahkan beli bukunya hehe.
  2. Action. nah setelah tau teori-teori fotografi dan tau hasil jepretan photographer terkenal. saatnya kita mempraktekkan ilmu yang telah didapat. kalau tau teori tapi ga dipraktekan hasilnya bakalan nihil sob.
  3. Pantang menyerah. Untuk menggapai cita-cita, harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sob. walau badai menghadang kita harus tetap maju. walau banyak orang yang menghina hasil jepretan kita sob kita jangan berkecil hati namanya juga dalam proses, kalo kita ga berbuat salah atau ga melakukan hal yang ga sempurna kita ga bakal bisa maju-maju sob karena udah ada yang namanya rasa puas yang membuat kita sombong atau ga mau belajar lagi.
  4. Jangan pernah bosan. ini nih ujian yang bisa dibilang berat. rasa jenuh memang selalu ada kalau kita melakukan hal yang berulang-ulang. tapi kalau kita punya tekad yang kuat rasa jenuh itu bakalan hilang. anggaplah pekerjaan ini sebagai hobby dengan begitu akan muncul ide ide baru dan akan selalu mencoba yang baru.
  5. Tentukan pilihan. karena style photography itu banyak seperti foto model, foto iklan, foto pernikahan dan semacamnya. Maka kita kudu memilih walaupun tekniknya mungkin ada yang sama tetapi keunggulan dan kekurangannya berbeda sob.
  6. Memenuhi perlengkapan. Nah kalo ini biar makin mahir, perlengkapan harus bertambah. Memang sih harus mengeluarkan uang banyak tapi anggaplah ini sebuah usaha dan pengorbanan. "tak ada kesuksesan tanpa pengorbanan" sob.
  7. Mengomersil hasil jepretan. Kalau udah mahir dan dirasa hasil jepretan sudah bagus inilah saatnya kita mengomersilkan di website atau blog atau koran/majalah biar banyak orang yang melihat. kalo hasil jepretan sobat memuaskan pasti banyak orang yang mau difoto atau mau membeli hasil jepretan sobat.
sudah paham?? mau lanjut jadi photographer?? kalo mau lanjut admin doakan semoga menjadi photographer terkenal dan sukses serta dapat mengharumkan bangsa dan negara indonesia di mata dunia. dan kalo ada yang ngga mau lanjut admin doakan juga semoga mendapat pekerjaan yang juga dapat mengharumkan bangsa indonesia.. aamiin..

jangan lupa komentarnya yaaach :)



Rabu, 04 Desember 2013

Human Interest

    Foto Human Interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilai-nilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini.. Namun untuk menciptakan karya foto human interest bukanlah perkara mudah. Keterampilan teknis saja tidak cukup. Seorang fotografer di sini dituntut untuk mampu berbaur dan melakukan pendekatan terhadap lingkungan sekitar yang bakal dijadikan target bidikannya.
    Manusia dan segala kehidupannya selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Lebih-lebih lagi dalam momen yang menyentuh. Sebagian besar dari kita memiliki resistensi tinggi akibat oleh rasa malu, sungkan atau takut mengarahkan karena ke manusia lain. Ada banyak cara dan teknik untuk mengatasinya agar kita dapat membuat foto-foto Human Interest yang menarik.
Pendekatan Pribadi
       Cara terbaik membuat foto-foto manusia adalah dengan pendekatan pribadi yang tulus. Misalnya melalui senyum, percakapan dan intetraksi lain untuk menciptakan keakraban dan rasa nyaman. Ketika sudah merasa diterima, barulah utarakan keinginan Anda untuk membuat foto mereka. Menurut sejumlah fotografer selama ini, dengan begitu hampir jarang orang yang menolak. Bahkan ketika orang itu disuruh untuk mengubah posisi, senyum atau melakukan kegiatan yang sedang mereka lakukan.
       Pakailah lensa normal 50 mm atau sudut lebar 24-28 mm karena dapat menciptakan foto-foto yang lebih akrab yang seolah membawa kita ke tengah mereka. Dengan lensa sudut lebar kita dapat merekam mereka dikelilingi dunianya dengan mana dapat memberikan identitas tentang dirinya.
       Meskipun begitu bukan berarti tele (100-200mm atau bahkan 300mm) tidak punya tempat pada foto human interest. Misalnya ketika kita secara fisik tidak dapat mendekat untuk mengambil foto close-up atau dalam menghadapi subjek yang sangat malu berhadapan dengan kamera. Pada pemotretan human interest yang sangat dinamis, program otomatis dan otofokus akan membantu Anda mendapatkan foto-foto yang baik dengan lebih pasti. Tetapi jangan terpaku dengan lensa karena kita berkarya harus dengan tulus dan sesuai selera, tidak terpaku dengan keadaan, yang penting niat tanpa ada keterpaksaan.
Cairkan Suasana
        Salah satu faktor sukses terpenting dalam pemotretan human interest adalah kemampuan si fotografer mencairkan suasana dan membaur dengan lingkungan yang akan difotonya. Untuk mencairkan suasana Anda bisa datang ke tengah mereka dengan maksud melihat saja dan bila perlu mengajak bercakap-cakap. Misalnya dengan mengajukan banyak pertanyaan relevan. Bila di pasar misalnya, tanyakan harga, penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa nyaman dengan Anda.
         Setelah suasana cair, baru Anda bisa angkat kamera yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik ini Anda dijamin selalu berhasil merekam foto-foto human interest yang hidup, dan yang tidak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja agar Anda bisa bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapkan kamera Anda sebelumnya.
          Mampu membaur hingga Anda tidak tampak seperti orang luar juga merupakan satu teknik yang sangat efektif untuk menghasilkan foto-foto manusia yang wajar dan apa adanya. Dengan membaur Anda tidak lagi menjadi pusat perhatian hingga bebas berkeliaran. Salah satu cara terbaik adalah dengan tidak mengiklankan diri Anda sebagai fotografer. Pakailah pakaian biasa, T-Shirt, jeans dan lain-lain, bawa tas kamera kecil dan kamera dengan menenteng di satu tangan hingga tampak seolah-olah Anda tidak tertarik untuk memotret. Ingat! Menggantung kamera di leher, selalu mengundang perhatian. Dengan teknik ini Anda hanya perlu mengangkat kamera ketika memotret.
Cari Sudut Pandang
           Foto yang baik jarang terjadi secara kebetulan. Paling tidak hasil dari sebuah previsualisasi kreatif yang terasa dan didukung persiapan teknis yang matang. Dengan bertambahnya pengalaman atau jam terbang, kemampuan setiap fotografer untuk mempersiapkan diri, memvisualisasi dan menciptakan sebuah komposisi juga akan terus bertambah tajam. Hingga akhirnya mencapai satu titik di mana proses tersebut bergulir secara otomatis, bahkan di bawah sadar,.
             Pada tingkat ini, setiap fotografer akan dapat dengan mudah mengambil keputusan tentang foto yang ingin dia rekam tanpa perlu mengangkat kamera dan coba-coba berbagai macam lensa, sudut pandang dan jarak pemotretan. Karena dengan previsualisasi, dia akan langsung tahu dari sudut mana dia akan memotret, lensa dengan titik api mana yang terbaik, kecepatan rana berapa dan diafragma yang tepat untuk merekam foto yang dia inginkan. Proses yang sebenarnya makan waktu jauh lebih cepat dari menuliskan kalimat ini, sangat menentukan sukses Anda dalam menciptakan foto-foto yang kuat setiap saat.
            Memilih sudut pandang terbaik tidak hanya untuk menentukan penampilan visual dari foto Anda, tapi juga mencakup estetika dan pesan yang dapat disampaikan oleh foto tersebut. Seperti misalnya bila Anda memotret sebuah pawai tradisional, tentu Anda ingin mendapatkan foto-foto yang kuat dan yang mampu menampilkan subjek foto dengan indah bebas dari latar belakang yang mengganggu dan sekaligus dapat mengidentifikasi lokasi, situasi, dan kondisi dari event tersebut. Human interest membutuhkan kepekaan Anda. Selamat mencoba! 

"Ingat, Jangan lupa memberikan ucapan TERIMA KASIH kepada subjek foto, sesudah memotret Human Interest:D"

Dan Inilah Beberapa Hasil Foto Human Interest Kami!